menu melayang

Rabu, 26 Februari 2025

KEUTAMAAN KOTA MADINAH


          


 
    
Kota Madinah merupakan kota pertama yang menjadi tempat hijrahnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan tempat pertemuan antara kaum Muhajirin dan Anshar. Madinah memiliki banyak keutamaan yang tercantum dalam berbagai hadis shahih. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Madinah sebagai Tanah Haram 

                Allah telah menjadikan Madinah sebagai tanah haram, sama halnya dengan Kota Mekkah. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

إِنَّ إِبْرَاهِيمَ حَرَّمَ مَكَّةَ وَإِنِّي حَرَّمْتُ الْمَدِينَةَ

Sesungguhnya Ibrahim telah mengharamkan Kota Mekkah, dan aku juga mengharamkan Madinah” (HR. Muslim). Yang dimaksud dengan mengharamkan Madinah adalah menegaskan status keharamannya, meskipun yang mengharamkan sebenarnya adalah Allah, sementara Nabi hanya menyampaikan hal tersebut.

Madinah memiliki batas-batas tanah haram yang jelas:

    • Batas Utara: Gunung Sawur
    • Batas Selatan: Gunung Air
    • Batas Barat dan Timur: Dibatasi oleh Labbah atau harrah (dataran berbatu hitam). Harrah barat disebut Al-Wabiroh, sedangkan harrah timur disebut Wakim.

Madinah memiliki hukum khusus karena status tanah haram ini, seperti tidak boleh memotong pohon berduri dan memburu hewan buruannya. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Sesungguhnya Ibrahim mengharamkan Mekkah dan aku mengharamkan Madinah di antara dua labbahnya. Tidak boleh dipotong tumbuhan berdurinya dan tidak boleh diburu hewan buruannya” (HR. Muslim).

Oleh karena itu, umat Islam yang berada di Madinah harus menjaga adab dan tidak boleh menyakiti sesama, baik dengan perkataan maupun perbuatan, terlebih karena Madinah merupakan tempat yang utama untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah.

2. Syafaat untuk yang Meninggal di Madinah

                Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berjanji akan memberi syafaat bagi umat yang meninggal di Madinah. Beliau bersabda: “Barang siapa yang mampu meninggal di Madinah, hendaklah ia meninggal di sana, karena aku akan memberikan syafaat bagi orang yang meninggal di Madinah” (HR. At-Tarmidzi dan Ibnu Majah).

Di dalam Hadist yang lain Beliau Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :

 

الْمَدِينَةُ خَيْرٌ لَهُمْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ، لَا يَدَعُهَا أَحَدٌ رَغْبَةً عَنْهَا، إِلا أَبْدَلَ اللهُ فِيهَا مَنْ هُوَ خَيْرٌ مِنْهُ، وَلا يَثْبُتُ أَحَدٌ عَلَى لَأْوَائِهَا 

وَجَهْدِهَا، إِلا كُنْتُ لَهُ شَهِيدًا أَوْ شَفِيعًا يَوْمَ الْقِيَامَة

 

Kota Madinah lebih baik bagi mereka seandainya mereka mengetahui. Tidaklah seseorang meninggalkan kota Madinah karena benci terhadap kota ini, kecuali Allâh akan menggantikannya dengan yang lebih baik dari orang tersebut, dan tidaklah seseorang bersabar atas kesempitan rezeki di Madinah dan kesusahan di kota Madinah, kecuali aku akan enjadi pemberi syafa’at atau saksi baginya pada hari kiamat. [HR. Imam Muslim]

Selain itu, Rasulullah juga bersabda: “Kota Madinah lebih baik bagi mereka seandainya mereka mengetahui. Tidak ada orang yang meninggalkan Madinah karena kebencian, kecuali Allah akan menggantikan orang itu dengan yang lebih baik. Tidak ada yang bersabar dengan kesulitan di Madinah kecuali aku akan menjadi saksi atau pemberi syafaat bagi orang tersebut pada hari kiamat” (HR. Muslim).

3. Doa Rasulullah untuk keberkahan Madinah

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mendoakan agar Madinah diberkahi oleh Allah. Beliau bersabda:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي مَدِينَتِنَا

 “Ya Allah, berkahilah kami di kota Madinah kami” (HR. Muslim).

Berkah di sini berarti bertambahnya kebaikan dan keberlanjutan kebaikan tersebut.

4. Malaikat menjaga Kota Madinah 

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga menyebutkan bahwa malaikat menjaga kota Madinah agar tidak dimasuki oleh wabah penyakit (tha’un) dan Dajjal. Beliau bersabda:

عَلَى أَنْقَابِ الْمَدِينَةِ مَلَائِكَةٌ لَا يَدْخُلُهَا الطَّاعُونُ وَلَا الدَّجَّالُ

Di jalan-jalan kota Madinah ada malaikat-malaikat yang menjaga, sehingga tidak dimasuki oleh tha’un atau Dajjal” (HR. Muslim).

Tha’un adalah penyakit menular yang mematikan, sementara Dajjal adalah fitnah terbesar di akhir zaman yang akan menyebar ke seluruh dunia kecuali ke Kota Mekkah dan Madinah.

5. Madinah sebagai Tempat Berkumpulnya Iman 

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

إِنَّ الْإِيمَانَ لَيَأْرِزُ إِلَى الْمَدِينَةِ كَمَا تَأْرِزُ الْحَيَّةُ إِلَى جُحْرِهَا

 “Sesungguhnya iman akan berkumpul di Madinah sebagaimana ular masuk ke sarangnya” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Maksudnya, Madinah akan selalu menjadi tempat yang penuh dengan iman, dan umat Muslim selalu rindu untuk datang ke kota ini karena kecintaan mereka terhadapnya.

Dengan berbagai keutamaan yang dimilikinya, Madinah menjadi kota yang sangat istimewa bagi umat Islam. Selain sebagai tempat bersejarah, Madinah juga menjadi tempat yang penuh berkah, keamanan, dan keimanan yang mendalam bagi setiap orang yang tinggal atau mengunjunginya.

Blog Post

Related Post

Back to Top

Cari Artikel

Label