Syuhada Uhud adalah para sahabat mulia yang gugur dalam Perang Uhud, sebuah pertempuran besar yang terjadi pada tahun 3 Hijriah. Jumlah mereka sekitar 70 orang, di antaranya adalah Hamzah bin Abdul Muthalib, Mush'ab bin Umair, Hanzhalah bin Abu Amir (yang dimandikan oleh para malaikat), Abdullah bin Jahz, dan lainnya. Mereka berjuang mempertahankan agama Allah dan menjadi saksi atas keteguhan iman hingga akhir hayat mereka.
Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sering berziarah ke pemakaman mereka dan mendoakan kebaikan bagi para syuhada. Sebagaimana yang dikisahkan oleh Uqbah bin Amir Radhiyallahu ‘Anhu:
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي عَلَى قَتْلَى أُحُدٍ بَعْدَ ثَمَانِي سِنِينَ، كَالْمُوَدِّعِ لِلْأَحْيَاءِ وَالْأَمْوَاتِ
"Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mendoakan kebaikan untuk orang-orang yang terbunuh dalam Perang Uhud setelah berlalu delapan tahun, seperti seseorang yang hendak berpisah dengan orang-orang yang masih hidup dan yang telah meninggal dunia.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Namun, sebagaimana pemakaman Baqi, tidak ada satu pun kuburan di Pemakaman Uhud yang diketahui secara pasti letaknya. Oleh karena itu, cara berziarah ke tempat ini sama seperti saat berziarah ke Baqi, yaitu dengan mengucapkan salam kepada para penghuni kubur dan merenungkan kematian agar semakin meningkatkan ketakwaan kepada Allah.